Klasifikasi
Paragraf klasifikasi adalah sebuah
paragraf yang topik utamanya dikembangkan dengan mengelompokanya ke dalam
beberapa kelompok yang berdasarkan sifat atu ciri – ciri tertentu.
Paragraf klasifikasi merupakan salah satu pengembangan paragraf eksposisi sehingga paragraf ini bertujuan untuk memberikan informasi yang sangat jelas kepada para pembacanya.
Paragraf klasifikasi merupakan salah satu pengembangan paragraf eksposisi sehingga paragraf ini bertujuan untuk memberikan informasi yang sangat jelas kepada para pembacanya.
Ciri – ciri paragraf klasifikasi
1.
Paragraf ini menggunakan ungkapan – ungkapan “digolongkan”, “dibagi”,
“diklasifikasikan”, dan lain-lain.
2. Memiliki gaya penulisan yang bersifat informatif.
3. Paragraf ini membagi/mengklasifikasikan/mengelompokan suatu hal ke dalam dua atau lebih kelompok dengan berdasarkan acuan tertentu.
2. Memiliki gaya penulisan yang bersifat informatif.
3. Paragraf ini membagi/mengklasifikasikan/mengelompokan suatu hal ke dalam dua atau lebih kelompok dengan berdasarkan acuan tertentu.
Contoh :
Berdasarkan
erupsi atau letusannya, gunung berapi di Indonesia diklasifikasikan menjadi 3,
yaitu Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik
sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Gunung api Tipe B :
sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik namun masih
memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara. Gunung api
Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan
solfatara/fumarola pada tingkah lemah.
Jenis
– jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya ada empat jenis yaitu, Stratovolcano tersusun
dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat
menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga
membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak
beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung
merapi merupakan jenis ini. Perisai tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat
diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang
tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari
batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di
kepulauan hawai. Cinder Cone merupakan gunung berapi yang abu
dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar
gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas
500 meter dari tanah di sekitarnya. Kaldera gunung berapi jenis ini
terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung
sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.
Generalisasi
Paragraf
generalisasi adalah paragraf yang isinya berupa menarik kesimpulan terhadap
data yang sesuai dengan fakta atau kejadian yang sebenarnya.
Paragraf
generalisasi ini merupakan salah satu dari paragraf induktif dimana paragraf
induktif ini disusun mengikuti pola induktif.Paragraf ini disusun dengan cara
menguraikan beberapa kalimat penjelas yang berupa fakta,bukti, contoh, atau
ilustrasi sebagai data empiris yang bersifat khusus pada awal paragraf dan
diakhiri dengan kalimat utama sebagai kesimpulan yang bersifat khusus. Paragraf
generalisasi ini disusun dengan cara menyajikan beberapa kalimat penjelas
sebagai alasan bersifat khusus untuk diambil sebuah kesimpulan bersifat umum
pada akhir paragraf sebagai kalimat utama.
Contoh :
Pendidikan
karakter untuk tetap melawan koruptor dan kemerosotan moral bangsa ini harus
tetap digiatkan di setiap sudut – sudut negara Indonesia tak terkecuali di tempat
– tempat sekolah. Namun tak banyak diantara para koruptor adalah para kaum
pemuda yang sejatinya bisa dijadikan pemimpin masa depan. Inilah yang
menjadikan Indonesia kian terpuruk terlebih lagi ditambahnya perilaku para
pemuda sehingga banyak terjadi tawuran penyimpangan seperti pemerkosaan,
pencurian, penjambretan dan masih banyak lagi. Maka dari itu bisa dibilang
bahwa karakter pendidikan ini masih belum efektif dalam memperbaharui karakter
bangsa.
Analogi
Paragraf
Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak
menandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulannya.
Paragraf analogi ini merupakan bagian paragraf induktif.
Contoh
:
Menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung yang tinggi.
Saat kita menuju puncak yang tertinggi, akan banyak rintangan yang menghadang
seperti jalan yang terjal, dan binatang buas yang mengancam. Jika kita
melaluinya dengan benar dan dengan semangat yang tinggi, kita akan sampai di
puncak dengan mudah. Namun, jika tidak, kita bisa saja terjatuh. Begitu pula
dengan menuntut ilmu, akan ada banyak rintangan yang menghadang kita. Jika kita
giat belajar dan termotivasi kita akan mencapai puncak yaitu kesuksesan.
Sebaliknya jika kita tidak giat, kita tidak akan sukses. Oleh karena itu,
menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung yang membutuhkan usaha dan
motivasi yang tinggi untuk mencapai puncak atau kesuksesan.
Sebab
Akibat
Paragraf
Sebab Akibat adalah paragraf yang pernyataan menjadi sebab didahulukan kemudian
diikuti akibat yang ditimbulkannya. Paragraf sebab akibat ini dikembangakn
dengan proses berfikir kausatif. Proses berfikir ini menyatakan bahwa suatu
sebab akan emnimbulkan akibat. Sebab menjadi ide pokok dan akibat menjadi ide
penjelas. Hubungan sebab akibat ini dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
satu sebab menimbulkan satu akibat, satu sebab menimbulkan banyak akibat, serta
sebab akibat berantai.
Contoh
:
Tika suka membantu sesama tanpa pamrih. Dia juga selalu baik
terhadap semua orang. Sikapnya yang sopan membuat dia mudah diterima di
lingkungan mana saja. Tidak hanya itu, dia juga memiliki tutur kata yang
lembut. Dia tidak pernah berbicara menyakiti perasaan orang lain. Meskipun dia
selalu jujur dia memiliki cara-cara yang tepat untuk menasehati teman-temannya
tanpa menyingung perasaan. Ditambah lagi dia juga merupakan orang yang pintar
di kelasnya. Meskipun begitu dia tidak pernah pelit ilmu. Tika selalu
mengajarkan teman-temannya yang bertanya kepadannya. Oleh karena itu, wajar
saja Tika menjadi teman kesayangan dan murid favorit guru-guru di sekolah.
Referensi
http://dhitaayunurjanah.blogspot.co.id/
Komentar
Posting Komentar