karangan deskripsi, eksposisi,argumentasi,persuasi,narasi. dan contoh artikel ilmiah/non ilmiah, dan karangan ilmiah
Karangan Deskripsi
Pengertian
Karangan deskripsi adalah suatu tulisan atau
karangan yang menggambarkan atau memaparkan suatu objek, lokasi, keadaan atau
benda dengan kata-kata. Biasanya apa yang kita gambarkan dalam karangan kita
merupakan hasil pengamatan panca indra kita.
Jenis Karangan Deskripsi
Secara garis besar ada 2 macam bentuk
karangan deskripsi:
1. Deskripsi Ekspositori
Merupakannkarangan yang sangat logis,
biasanya merupakan daftar rincian atau hal yang penting-penting saja yang
disusun menurut sistem dan urutan-urutan logis objek yang diamati.
2. Deskripsi Impresionatis
Merupakan karangan yang menggambarkan impresi
penulisnya, atau untuk menetralisir pembacanya. Deskripsi impresionistis ini
lebih menekankan impresi atau kesan penulisnya ketika melakukan observasi atau
ketika melakukan impresi tersebut.
Ciri-Ciri Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri
seperti:
- menggambarkan atau melukiskan sesuatu,
- penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera,
- membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Contoh deskripsi berupa fakta:
- Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenisflora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:
- Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain
Karangan Eksposisi
Pengertian
Karangan Eksposisi dan Contoh Karangan Eksposisi Tentang Kesehatan - Karangan
eksposisi adalah sebuah tulisan yang terdiri dari paragraf-paragraf eksposisi
yang bertujuan untuk memaparkan, memberi keterangan, atau memberikan informasi
yang sejelas-jelasnya kepada para pembacanya dengan gaya penulisan yang akurat
dan padat.
Karakteristik karangan Eksposisi:
1. Menjelaskan suatu informasi sejelas-jelasnya agar pembaca mengetahuinya
2. Membahas suatu topik yang benar-benar terjadi (data faktual)
3. Bersifat netral dan tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak pembacanya
4. Menyajiakan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
5. Menyatakan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Langkah-langkah menulis karangan eksposisi:
1. Menentukan tema
2. Memilih data-data pendukung yang sesuai dengan tema
3. Membuat kerangka karangan
4. Mengembangkan kerangka menjadi suatu karanagn yang utuh
Dalam membuat karangan eksposisi, penulis harus mengetahui perincian tentang suatu topik yang ingin dibahas, kemudian membagi perincian tersebut berdasarkan urutan kronologisnya. Urutan kronologis dalam membuat karangan eksposisi adalah penjelasan tentang proses terjadinya atau permasalahan yang mucul pada topik, urutan fungsional, analisis sebab-akaibat, dan analisis perbandingan.
Contoh Karangan Eksposisi
Awas Bahaya Penyakit Diabetes
Diabetes atau sering disebut dengan penyakit kencing manis atau gula darah merupakan pembunuh nomor dua yang mematikan setelah penyakit jantung di Indonesia. Diabetes disebabkan akibat kurangnya insulin, zat yang dihasilkan oleh pankreas untuk mengubah zat gula darah (glukosa) menjadi energi. Hal ini membuat kadar glukosa di dalam tubuh meningkat dan menumpuk di dalam darah, keadaan ini disebut juga dengan Hiperglikemia. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang menderita penyakit diabetes ini, yaitu faktor keturunan, virus, usia, kadar lemak, dan perilaku pasif.
Penyakit diabetes
tidak dapat disembuhkan dengan penanganan medis apapun, tetapi penyakit ini
bisa dikontrol, yaitu dengan membatasi kadar gula yang masuk ke dalam tubuh.
Agar dapat mengontrol atau bahkan menghindari penyakit diabetes, ketahuilah
beberapa gejala-gejala awal penyakit diabetes berikut ini:
1. Sering membuang air kecil
Pengidap diabetes akan mengalami keseringan buang air kecil. Hal ini terjadi akibat kelebihan glukosa yang ada di dalam darah memacu ginjal untuk membersihkan darah terus-menerus sehingga penderita menjadi lebih sering buang air kecil dan dalam jumlah yang banyak. Gejala yang sering dialami juga yaitu mengompol , terutama jika sebelumnya tak pernah mengompol.
2. Sering merasa haus
Akibat dari buang air kecil secara terus menerus ini, tubuh penderita diabetes akan mengalami kekurangan cairan sehingga membuat mereka menjadi gampang haus.
3. Berat badan menurun
Berat badan penderita diabetes akan mengalami penurunan karena tubuh tidak bisa memproses glukosa menjadi energi sehinggga akan memecah otot dan cadangan lemak di dalam tubuh untuk digunakan sebagai energi bagi sel-sel yang lapar. Oleh karena lemak yang tersimpan digunakan terus-menerus, tubuh akan kehilangan beratnya secara berkala.
4. Sering merasa lelah
Akibat dari ketidak mampuan dalam memproses energy, membuat para penderita mudah merasa lelah dalam menjalankan aktivitasnya.
5. Sering kesemutan
Para penderita biasanya mengalami gejala kesemutan yang terjadi akibat rusaknya pembuluh darah, sehingga darah yang mengalir di ujung–ujung saraf pun menjadi berkurang.
6. Penyembuhan luka yang sulit
Efek lain dari rusaknya pembuluh darah menyebabkan zat penutup luka yang ada di dalam darah menjadi berkurang, akibatnya luka yang awalnya kecil dapat membesar menjadi borok dan bahkan membusuk. Jika sudah sampai tahap ini, penderita dianjurkan untuk melakukan amputasi untuk mencegah kerusakan yang lebih parah pada tubuh.
Gejalan-gejala di atas dapat dirasakan oleh semua penderita diabetes. Oleh kerena itu, jika sudah merasakan salah satu atau beberapa gejala di atas, segeralah periksakan diri Anda ke dokter untuk memastikannya.
Ada bebrapa tipe penyakit diabetes yang sering terjadi, diantaranya adalah diabetes tipe satu dan tipe dua. Untuk diabetes tipe satu, penyakit ini tidak bisa dicegah dikarenakan merupakan faktor keturunan, sedangkan diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat sebagai berikut:
1. Makan makanan sehat dengan rendah kalori dan lemak .
2. Sering melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga dengan teratur.
3. Menjaga berat badan agar selalu ideal.
Gaya hidup sehat sangatlah penting untu diterapkan di dalam kehidupan kita sehari karena selain bisa menghindari penyakit diabetes tipe 2, gaya hidup sehat juga bisa mencegah penyakit-penyakit bahaya lainnya yang tengah mengintai.
1. Sering membuang air kecil
Pengidap diabetes akan mengalami keseringan buang air kecil. Hal ini terjadi akibat kelebihan glukosa yang ada di dalam darah memacu ginjal untuk membersihkan darah terus-menerus sehingga penderita menjadi lebih sering buang air kecil dan dalam jumlah yang banyak. Gejala yang sering dialami juga yaitu mengompol , terutama jika sebelumnya tak pernah mengompol.
2. Sering merasa haus
Akibat dari buang air kecil secara terus menerus ini, tubuh penderita diabetes akan mengalami kekurangan cairan sehingga membuat mereka menjadi gampang haus.
3. Berat badan menurun
Berat badan penderita diabetes akan mengalami penurunan karena tubuh tidak bisa memproses glukosa menjadi energi sehinggga akan memecah otot dan cadangan lemak di dalam tubuh untuk digunakan sebagai energi bagi sel-sel yang lapar. Oleh karena lemak yang tersimpan digunakan terus-menerus, tubuh akan kehilangan beratnya secara berkala.
4. Sering merasa lelah
Akibat dari ketidak mampuan dalam memproses energy, membuat para penderita mudah merasa lelah dalam menjalankan aktivitasnya.
5. Sering kesemutan
Para penderita biasanya mengalami gejala kesemutan yang terjadi akibat rusaknya pembuluh darah, sehingga darah yang mengalir di ujung–ujung saraf pun menjadi berkurang.
6. Penyembuhan luka yang sulit
Efek lain dari rusaknya pembuluh darah menyebabkan zat penutup luka yang ada di dalam darah menjadi berkurang, akibatnya luka yang awalnya kecil dapat membesar menjadi borok dan bahkan membusuk. Jika sudah sampai tahap ini, penderita dianjurkan untuk melakukan amputasi untuk mencegah kerusakan yang lebih parah pada tubuh.
Gejalan-gejala di atas dapat dirasakan oleh semua penderita diabetes. Oleh kerena itu, jika sudah merasakan salah satu atau beberapa gejala di atas, segeralah periksakan diri Anda ke dokter untuk memastikannya.
Ada bebrapa tipe penyakit diabetes yang sering terjadi, diantaranya adalah diabetes tipe satu dan tipe dua. Untuk diabetes tipe satu, penyakit ini tidak bisa dicegah dikarenakan merupakan faktor keturunan, sedangkan diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat sebagai berikut:
1. Makan makanan sehat dengan rendah kalori dan lemak .
2. Sering melakukan aktifitas fisik seperti berolahraga dengan teratur.
3. Menjaga berat badan agar selalu ideal.
Gaya hidup sehat sangatlah penting untu diterapkan di dalam kehidupan kita sehari karena selain bisa menghindari penyakit diabetes tipe 2, gaya hidup sehat juga bisa mencegah penyakit-penyakit bahaya lainnya yang tengah mengintai.
Karangan Persuasi
1. Pengertian
Karangan Persuasi
Persuasi adalah jenis karangan yang di samping mengandung
alasan-alasan dan bukti atau fakta, juga mengandung ajakan atau imbauan agar
pembaca mau menerima dan mengakui pendapat atau kemauan penulis.
2. Ciri-ciri
Karangan Persuasi
·
Harus ada argumen (alasan dan bukti).
·
Ada unsur imbauan atau ajakan.
·
Tidak ada pertentangan (konflik).
3. Langkah-langkah
Penyusunan Karangan Persuasi
·
Menentukan sebuah topik.
·
Mendeskripsikan topik menjadi sub topik.
·
Mengembangkan sub topik menjadi sebuah
karangan.
·
Menyusunnya menjadi sebuah karangan persuasi.
4. Topik
Yang Dapat Dijadikan Bahan Mengarang Persuasi
·
Iklan
·
Dakwah
·
Kampanye
5. Contoh
Persuasi Sederhana
a. Jangan
membuang sampah di got-got karena saluran yang tersumbat dapat mengakibatkan
banjir jika hujan turun.
b. Dengan
semangat “Sumpah Pemuda” kita tingkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Hendaknya
kalian selalu memperhatikan nasihat orang tua atau guru agar kalian menjadi
orang-orang baik. Orang-orang baik pasti menjadi panutan orang banyak.
6. Simpulan
Jadi, dengan karangan persuasi dapat mempengaruhi dan
mengubah sikap, atau mengimbau pembaca agar dengan sukarela melakukan sesuatu
sesuai dengan kehendak penulis disertai kesadaran dan dilandasi oleh
pengertian. Untuk mempengaruhi sikap seseorang (pembaca), diperlukan alasan dan
bukti nyata sehingga pembaca mempercayai penulis.
Karangan Argumentasi
Argumentasi adalah salah satu jenis
pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis
dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk[butuh rujukan] pembaca. Dalam penulisan argumentasi
isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana
disertakan contoh, analogi,
dan sebab akibat.
Tujuannya adalah agar
pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan
terbukti.
Menurut Iskandar, sudah
saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA.
Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia
mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan
sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke
jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia
tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN
mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi
pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal untuk bekerja. [1]
Kesimpulan dari paragraf
tersebut ialah memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah
pengangguran.
Dilihat dari struktur
informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:
- Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.
- Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis.
- Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis
Karangan narasi
Pengertian Karangan Narasi
- Di kehidupan sehari-hari tentunya seringkali kita mendengar cerita, menulis
sebuah pengalaman, kisah nyata kemudian ditulis dalam bentuk suatu karangan
yang disebut karangan narasi

Karangan Narasi, apa sih yang ada di benak kamu tentang pengertian karangan narasi? Mungkin bagi kamu yang belum tahu apa pengertian dari narasi, kamu bisa simak ulasan bloggerndesonet dibawah ini
Karangan Narasi adalah sebuah karangan yang menceritakan suatu rangkaian kejadian yang disusun secara urut sesuai dengan urutan waktu. Jadi Narasi merupakan sebuah karangan yang dibuat berdasarkan urutan waktu kejadian.
Beberapa ciri-ciri narasi diantaranya adalah :
a.
Adanya unsur perbuatan atau tindakan
b. Adanya unsur rangkaian cerita
c. Adanya sudut pandang pengarang
d. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita
e. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa
f. Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan
g. Menggunakan bahasa sehari-hari
Secara garis besar narasi bisa dibagi menjadi dua yakni narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
Apakah Narasi Ekspositoris itu?
Narasi ekspositorik adalah narasi yang mempunyai sasaran penyampaian informasi secara tepat mengenai suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
Apakah Narasi Sugestif itu?
Narasi Sugestif adalah narasi yang lebih menekankan makna, bahasa yang digunakan pun terkesan konotatif sehingga lebih menampakkan daya khayal para pembaca. Contoh narasi ini misalnya, novel, dongeng, cerpen, dan roman.
Struktur narasi pada umumnya adalah :
a. Tema
b. Alur/plot/jalan cerita
c. Watak atau karakter tokoh
b. Adanya unsur rangkaian cerita
c. Adanya sudut pandang pengarang
d. Adanya keterangan nama tokoh dalam cerita
e. Adanya keterangan yang menjelaskan latar kejadian peristiwa
f. Unsur pikiran lebih tajam dibandingkan unsur perasaan
g. Menggunakan bahasa sehari-hari
Secara garis besar narasi bisa dibagi menjadi dua yakni narasi ekspositoris dan narasi sugestif.
Apakah Narasi Ekspositoris itu?
Narasi ekspositorik adalah narasi yang mempunyai sasaran penyampaian informasi secara tepat mengenai suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang.
Apakah Narasi Sugestif itu?
Narasi Sugestif adalah narasi yang lebih menekankan makna, bahasa yang digunakan pun terkesan konotatif sehingga lebih menampakkan daya khayal para pembaca. Contoh narasi ini misalnya, novel, dongeng, cerpen, dan roman.
Struktur narasi pada umumnya adalah :
a. Tema
b. Alur/plot/jalan cerita
c. Watak atau karakter tokoh
Contoh Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah sebenarnya
ada banyak sekali jenisnya. Anda yang sedang memiliki tugas untuk membuat
artikel ilmiah dapat menulis sebuah Artikel ilmiah dengan topik kesehatan,
pendidikan, opini, atau hal-hal lainnya yang mencirikan sebuah Artikel ilmiah
itu sendiri.
Sebelumnya saya sudah post
artikel terkait, yaitu contoh artikel kesehatan. Contoh artikel yang saya
publish sebelumnya sebenarnya memiliki persamaan dengan contoh artikel ilmiah
yang akan saya share dibawah ini. Keduanya merupakan sama-sama artikel pendidikan
yang disisi lain juga dapat dinilai sebagai artikel ilmiah.
Baiklah, bagi sahabat
pembaca yang sedang mencari contoh artikel imiah, berikut ini adalah contoh
artikel ilmiah kesehatan.
Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Menghindari Bau Mulut
Ketika kita berinteraksi
dengan orang lain, kita akan menggunakan bibir untuk bicara. Salah satu organ
tubuh kita, yaitu mulut akan terbuka untuk mengeluarkan sebuah suara, dan dalam
hal ini kita akan sangat merasa terganggu manakala kita memiliki bau mulut yang
tidak sedap.
Gigi merupakan salah satu
organ tubuh yang mudah terkena bakteri akibat sisa-sisa makanan yang kita
konsumsi secara rutin. Jika kita kurang care terhadap gigi kita, maka besar
kemungkinan bau mulut kita akan menjadi tidak terkendali, dan dapat mengeluarkan
aroma yang sangat menyengat.
Kuman sangat mudah menempel
pada gigi, oleh yang demikian maka kita diharuskan untuk senantiasa memiliki
gigi yang bersih dan terbebas dari kuman yang dapat menyebabkan bayu mulut yang
sangat tidak sedap. Dan berikut ini adalah sejumlah tips untuk mencegah bau mulut,
dan cara mencegahnya.
Anda harus membiasakan diri menyikat gigi
minimal 2 kali sehari, yaitu sesudah sarapan dan sebelum tidur di malam hari.
Pada saat tidur, mulut tertutup dan menyebabkan air liur tidak bersirkulasi,
bakteri akan berkembang biak dua kali lipat lebih banyak. Bakteri yang semakin
banyak akan merusak gigi dan gusi. Oleh karena itu, sikat gigi sebelum tidur
sangat penting untuk menghindari terjadinya gangguan gigi dan gusi yang lebih
buruk lagi.
Anda harus segera menyikat gigi setelah
mengonsumsi makanan yang manis dan lengket. Sisa makanan manis yang tidak
segera dibersihkan menjadi penyebab utama terjadinya gigi berlubang. Begitu
pula makanan yang lengket, makanan ini harus segera dibersihkan supaya tidak
tertimbun dan nantinya semakin sulit dibersihkan.
Pilihlah sikat gigi yang mempunyai bulu
sikat yang lembut/halus. Banyak orang yang beranggapan bahwa semakin keras
menyikat gigi akan semakin bersih hasilnya. Asumsi tersebut salah, karena
menyikat gigi dengan keras justru dapat menyebabkan terkikisnya lapisan
pelindung pada gigi.
Sikatlah gigi Anda dengan cara yang baik
dan benar. Sikatlah gigi Anda mulai arah ke atas lalu ke bawah atau dari arah
gusi ke arah ujung gigi.
Gantilah sikat gigi Anda tiga bulan sekali
atau bila bulu sikat sudah mekar Anda harus segera menggantinya dengan yang
baru. Penempatan sikat gigi pun harus diperhatikan. Letakkan sikat gigi di
dalam kamar mandi dengan wadah tertutup atau dimasukkan ke dalam lemari di
balik cermin di kamar mandi agar tidak ditempeli oleh kuman atau bakteri.
Contoh Artikel Non Ilmiah
Sekitar karya tulis iah semi iah non iah dan contoh puputri mirip
okt karya iah (bahasa inggris scientific paper) adalah laporan
tertulis dan diterbitkan yang memaparkan penelitian atau pengkajian
yang artikel dengan ragam bahasa iah semi iah dan non iah mirip okt
karangan iah adalah biasa disebut karya iah yakni laporan tertulis dan
contoh artikel
contohpengertian.com/contoh-...terbaik/
dengan ragam bahasa non iah artikel dengan ragam bahasa (i iah semi
iah non mirip okt karya iah ditulis dengan bahasa yang konkret gaya
bahasanya contoh karya tulis iah dak pemanasan global karya non iah
jumaristohos blog.
Mirip okt dongeng cerpen novel drama dan roman adalah contoh
karangan noni iah berikut penulis kutipkan cuplikan novel hantu jeruk
purut karya iah dan non iah slide nov contoh karya tulis iah lengkap
views tugas karangan karya iah des artikel iah non penelitian document
transcript contoh kalimat yang biasa diungkapkan masyarakat adalah
sarapan terlebih dahulu tyamutiara tugas contoh karya iah dan non iah
mirip apr seperti yang sudah saya CONTOH ARTIKEL BIOLOGI TENTANG JAMUR
saikan pada postingan terdahulu tentang macam macam karya tulis iah
karya tulis iah dapat disajikan contoh artikel iah non iah dan semi
iah my hijab dan mirip okt contoh artikel iah non iah dan semi iah
yovi ersariadi sastra indonesia kutipan (artikel iah) sastra contoh
ragam bahasa iah semi iah mirip okt.
Artikel non iah (fiksi) adalah karangan pengetahuan yang menyajikan
fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang perbedaan
penulisan iah semi iah non iah siti amalia des karya non iah adalah
karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang diajukan sebagai contoh
artikel penulisan iah artikel non penelitian iklan mengapa iklan ini
search for artikel non penelitian look up quick now! penelusuran
terkait dengan contoh artikel non iah kumpulan artikel.
Non iah contoh penelitian non iah contoh artikel karya non iah
artikel non iah tentang lingkungan contoh artikel non iah pendidikan
pengertian artikel non iah artikel non iah kesehatan berikutnya
penelusuran lanjutan kiat penelusuran kirim masukan beranda google
program iklan privasi persyaratan tentang google links.
Karangan Ilmiah
Karangan
ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan
yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/
keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Tujuan
dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
·
>Memberi penjelasan
·
>Memberi komentar atau penilaian
·
>Memberi saran
·
>Menyampaikan sanggahan
·
>Membuktikan hipotesa
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu
pengetahuan (science) dan
teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila
proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara
lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.
Bila
fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar
tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah,
maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana
fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat
dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis
tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.
Ciri-Ciri
Karya Ilmiah
1. Struktur
Sajian
Struktur
sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal
merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan
pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau
subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.
Komponen dan Substansi
Komponen
karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap
Penulis
Sikap penulis
dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya
bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.
Penggunaan Bahasa
Bahasa
yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang
baku.
Jenis-jenis karya ilmiah
umum karya ilmiah di perguruan tinggi,
menurut Arifin (2003), dibedakan menjadi:
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data dilapangan yang bersifat empiris-objektif. makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah,
adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di
lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih
mendalam daripada analisis dalam makalah.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat
yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik
bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di
laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam
segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau
lebih dibidang spesialisasinya.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang
sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan
pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan
data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini
berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika
temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan
penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
Manfaat Penyusunan karya ilmiah
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
Menurut sikumbang (1981), sekurang-kurangnya ada enam manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut.
1. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil
bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke
tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan
perpustakaan seperti mencari bahan bacaan dalam katalog pengarang atau
katalog judul buku.
4. Penulis dapat meningkatkan keterampilan
dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan
sistematis.
5. Penulis dapat memperoleh kepuasan
intelektual.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
6. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
Fungsi
karya ilmiah:
sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
1. Penjelasan (explanation)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran
melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat
menulis karya ilmiah
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasa
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasa
Sifat
karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional => mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis => disusun berdasarkan
urutan yang konsisten
3. Efektif => satu kebulatan
pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. efisien => hanya
mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Bagian
Pembuka
- Sampul
- Halaman judul.
- Halaman pengesahan.
- Abstraksi
- Kata pengantar.
- Daftar isi.
- Ringkasan isi.
Bagian Isi
- Pendahuluan
- Latar belakang masalah.
- Perumusan masalah.
- Pembahasan/pembatasan masalah.
- Tujuan penelitian.
- Metode penelitian.
Pembahasan
- Pembahasan teori
- Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
- Pengajuan hipotesis
Metodologi penelitian
- Waktu dan tempat penelitian.
- Metode dan rancangan penelitian
- Populasi dan sampel.
- Instrumen penelitian.
- Pengumpulan data dan analisis data.
Penutup
- Kesimpulan
- Saran
Daftar pustaka.
· Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
· Daftar Tabel
Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah
Artikel
Dalam istilah
jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisanya
tentang suatu masalah atau peristiwa.
Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka atau hasil pengembangan proyek.
Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka atau hasil pengembangan proyek.
Sistematika
Artikel:
- Judul
- Nama Penulis — tanpa gelar akademik
- Abstrak –ringkasan tulisan, gambaran umum isi artikel.
- Kata Kunci –3-5 keywords.
- Pendahuluan — latar belakang masalah dan rumusan singkat (1-2 kalimat) pokok bahasan dan tujuannya.
- Kerangka Teori (Kajian Teori) –dasar teori yang menjadi acuan.
- Pembahasan –kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis
- Penutup — simpulan dan saran
- Daftar Pustaka
Makalah
Makalah
adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan
data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan
dalam sebuah seminar atau dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).
Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
Sistematika
Makalah:
- Pendahuluan
- Pembahasan
- Kesimpulan
Kertas Kerja
Kertas kerja
(work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis
lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang
biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan
tertentu dan bisa diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah.
Paper
Paper adalah
sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa) dalam kaitannya
dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi
(Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan artikel atau makalah,
tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.
Skripsi
Skripsi
adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1
(Sarjana). Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendaagt (teori) orang lain.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
Tesis
Tesis adalah
karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2 (Pasca
Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
Disertasi Disertasi –disebut juga “Ph.D Thesis”–
adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S3
(meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan
oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis yang
terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan
orisinal.
Contoh Karangan Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
.1 Latar
Belakang
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri.
Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi, sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Sebagai contoh untuk dapat menikmati program kelas Internasional di perguruan tinggi terkemuka di tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta. Alhasil hal tersebut hanya dapat dinikmati golongan kelas atas yang mapan. Dengan kata lain yang maju semakin maju, dan golongan yang terpinggirkan akan semakin terpinggirkan dan tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin kencang yang dapat menyeret mereka dalam jurang kemiskinan. Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial. Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jika gejolak sosial dalam masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan dan ketidakadilan tidak diredam dari sekarang.
1.2 Rumusan Masalah
Secara umum, rumusan masalah pada karya tulis ilmiah “Dampak Globalisasi Terhadap Pendidikan” ini dapat dirumuskan seperti pada pertanyaan berikut.
Apa dampak dari globalisasi untuk dunia pendidikan?
Penyebab buruknya pendidikan di era globalisasi?
Cara penyesuan pendidikan di Indonesia pada era globalisasi?
1.3 Tujuan Penulisan
Karya tulis ilmiah ini dimaksudkan untuk membahas dampak globalisasi terhadap dunia pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan mengenai globalisasi.
Dan diharapkan masyarakat bisa lebih memahami tentang arti penting globalisasi sehingga dampak negatif yang berimbas bisa leih diperkecil. Dan juga diharapkan agar realisasi kegiatan positif terhadap adanya pendidikan semakin lebih baik.
1.4. Metode Penelitian
Metode yang Penulis gunakan adalah dengan menggunakan Pengumpulan data atau internet.
1.5. Kegunaan Penelitian
Kita bisa menjadi lebih tahu dampak globalisasi terhadap dunia pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan mengenai globalisasi.
1.6 Sistematika PenelitianDalam bab ini. Sistematika yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II Berisi pembahasan tentang dampak globalisasi terhadap pendidikan.
BAB III Dalam bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dan saran dari karya ilmiah yang berjudul dampak globalisasi terhadap pendidikan.
Sikap
Ilmiah
Sikap Ilmiah adalah suatu
sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak
mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan. Sikap ilmiah
merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika
menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian
yang baik dan hasil yang baik pula. Rumusan di atas
diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif,
komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu
obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau
negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang
senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu
bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Sikap
ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat
mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain
kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu
masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Salah satu aspek
tujuan dalam mempelajari ilmu alamiah adalah pembentukan sikap ilmiah. Orang
yang berkecimpung dalam ilmu alamiah akan terbentuk sikap ilmiah yang antara
lain adalah:
1.
Jujur
Jujur
adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu degan
sesungguhnya dan apa adanya, tidak di tambahi ataupun tidak
dikurangi. Sifat jujur ini harus dimiliki oleh setiap manusia, karena sifat dan
sikap ini merupakan prinsip dasar dari cerminan akhlak seseorang. Jujur juga
dapat menjadi cerminan dari kepribadian seseorang bahkan kepribadian bangsa.
Oleh sebab itulah kejujuran bernilai tinggi dalam kehidupan manusia. Kejujuran
banyak dicontohkan langsung oleh Rasulullah. Dapat kita ambil keteladanan dari
Rasul kita Nabi Muhammad saw. Yang memiliki sifat wajib bagi Rasul, salah
satunya “amanat” yang berarti dapat dipercaya. Mengapa dapat dipercaya ?
Jawabannya karena kejujuran. Amanat berarti kepercayaan, orang yang
dipercaya tidak pantas untuk melakukan kebohongan. Kejujuran adalah
bekal bagi kita untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Jika seseorang
telah memiliki kejujuran maka sesuatu yang wajar jika bila orang tersebut dapat
dipercaya, diberi amanat , oleh orang banyak. Dan amanat itu sendiri akan
disampaikan kepada yang berhak menerimanya, bukan kepada orang yang tidak
berhak menerimanya. Orang yang jujur jugalah yang akan tenang dalam menjalani
hidup di dunia yang fana ini. Betapa hancurnya dunia akan sangat terasa apabila
mayoritas orang-orang yang jujur sangat sedikit.
Jujur
memang suatu kegiatan yang mudah, apalagi bagi kita yang memiliki iman dan
ketakwaan yang kuat kepada Allah. Tapi sangat sulit bagi mereka yang makanan
sehari-harinya berbohong . Kebohongan hanya akan membawa malapetaka bagi
kehidupan kita di dunia maupun di akhirat kelak. Sekali
berbohong ketahuan, maka jangan heran jka kepercayaan orang akan
luntur kepada kita.
Berperilaku
jujur, tidak akan merugikan kita. Justru banyak hal yang dapat kita ambil dari
kejujuran. Kejujuran membawa manfaat yang begitu banyak, antara lain dapat
membuat seseorang menjadi dapat dipercaya, disenangi orang lain, mudah mendapat
lapangan pekerjaan, dan yang paling penting adalah dicintai oleh Allah swt.
Kejujuran dapat memudahkan seseorang dalam mendapatkan pekerjaan karena
kejujuran adalah poin penting dari kepribadiaan seseorang yang dapat dijadikan
pedoman dalam menjalankan semua pekerjaannya.
2)Terbuka
Seseorang
mempunyai pandangan luas, terbuka, bebas dari praduga. Ia menyakini bahwa
prasangka, kebencian baik pribadi maupun golongan Ia tidak akan berusaha
memperoleh dugaan bagi buah pikirannya atas dasar prasangka. Ia akan terus
berusaha mengetahui kebenaran tentang alam, materi, moral, politik, ekonomi,
dan tentang hidup. Ia tidak akan meremehkan suatu gagasan baru. Ia akan
menghargai setiap gagasan baru dan mengujinya sebelum diterima atau ditolak,
jadi ia terbuka akan pendapat orang lain.
Keterbukaan berarti memeberi peluang luar
untuk masuk, dan menerima berbagai hal untuk masuk, baik itu di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, ideology, paham dan aliran, ataupun
ekonomi. Terbuka menerima kritik, saran, dan pendapat orang lain dalam
pergaulan. Tidak menutup diri dari pergaulan, keterbukaan dan keterusterangan
terhadp apa yang dipikirkan, diinginkan, diketahui dan kesediaan
menerima saran dan kritik dari orang lain.
3.
Toleran
Seseorang
tidak merasa bahwa dirinya paling benar, bahkan ia bersedia mengakui bahwa
oprang lain mungkin lebih benar. Dalam menambah ilmu pengetahuan ia bersedia
belajar dari orang lain, membandingkan pendapatnya dengan pendapat orang lain,
ia memiliki tenggang rasa atau sikap toleran yang tinggi, jauih dari sikap
angkuh. Toleransi adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak
menyimpang dari aturan, di mana seseorang menghargai atau menghormati setiap
tindakan yang orang lain lakukan. Sikap toleransi sangat perlu dikembangkan
karena manusai adalah makhluk sosial dan akan menciptakan adanya kerukunan
hidup. Dan cara memelihara toleransi, antara lain:
· Ciptakan
kenyamanan
· Kenailah
intoleransi ketika anak terbuka terhadapnya
· Menolak
sikap intoleransi yang dilakukan anak
· Dukung
anak anda ketika mereka korban dari sikap intoleransi
· Bantu
perkembangan sebuah pengalaman yang sehatdan identitas kelompok
· Tampilkan
barang-barang pajangan yang mengandung unsure perbedaaan budaya di rumah anda
· Beri
kesempatan pada anak-anak untuk berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda
dengan mereka
· Dorong
anak-anak untuk mendatangi sumber-sumber yang ada di lingkungan sekitar
· Jujurlah
terhadap perbedaan-perbedaan
· Berikan
contoh pada orang lain
4.
Skeptis
Skeptis
adalah sikap kehati-hatian dan kritis dalam memperoleh informasi, tidak sinis
tetapi meragukan kebenaran informasi sebelum teruji yang didukung oleh data
fakta yang kuat sehingga dalam membuat pernyataan, keputusan atau kesimpulan
tidak keliru.
Seseorang mencari
kebenaran akan bersikap hati-hati, meragui, dan skeptis. Ia akan menyelidiki
bukti-bukti yang melatarbelakangi suatu kesimpulan. Ia tidak akan sinis tetapi
kritis untuk memperoleh data yang menjadi dasar suatu kesimpulan itu. Ia tidak
akan menerima suatu kesimpulan tanpa didukung bukti-bukti yang kuat. Sikap
skeptis ini perlu dikembangkan oleh orang yang berniat memecahkan masalah. Bila
ia tidak kritis mengenai setiap informasi yang ia peroleh, mungkin ada
informasi yang salah hingga menimbulkan akibat suatu kesimpulan yang salah.
Karena itu, setiap informasi perlu diuji kebenarannya.
Kata
apatis diartikan sebagai sikap acuh tidak acuh; tidak peduli; masa bodoh. Lalu
pertanyaannya apa bedanya dengan skeptis? Sepintas keduanya memiliki kesamaan
arti dan maksud dimana skeptis berarti sikap curiga, tidak mudah percaya, dan
bersikap hati-hati atas tindakan orang lain. Orang menjadi acuh tak acuh dan
tidak peduli karena ia terlanjur tidak percaya. Kehati-hatian dan curiga
akhirnya menjadi sikap dasar seseorang. Bagaimanakah sikap apatis dan skeptis
dipadukan sehingga menajdi dan menghasilkan sebuah sikap yang kreatifa dan
bersifat konstrukstif. Sikap apatis dan skeptis itu ada dan selalu mewarnai
hidup manusia modern sekarang ini. Bahkan ada yang mengkampenyekannya secara
terbuka dengan berbagai produk undang-undang tentang hak asasi manusia dan
kebebasan. Orang seharusnya apatis dengan sesuatu yang bukan merupakan
persoalan dan ruang tanggungjawabnya. Sebagai contoh aparat pemerintah negara
seharusnya apatis dan tidak boleh mencampuri urusan pribadi seseorang seperti
soal kehidupan iman dan moral. Atau seorang pemimpin agama tidak berhak untuk
memasukkan ayat-ayat kitab sucinya dalam sebuah undang-undang atau peraturan
daerah tertentu. Singkatnya orang harus apatis untuk sesuatu yang bukan
merupakan wewenang dan tanggungjawabnya. Selain itu orang harus bersikap
skeptis untuk berbagai hal. Segala sesuatu harus dipertanyakan, diminta
klarifikasi dan penjelasan yang akurat. Dengan bersikap skeptis kita dapat
menemukan titik terang, kepastian dan kebenaran. Walau demikian kita tidak bisa
selamanya hidup dalam sikap apatis dan skeptis. Konteks kapan dan dimana kita
berada hendaknya menjadi bahan pertimbangan
5.
Optimis
Optimis
adalah berpengharapan baik dalam menghadapai segala sesuatu, tidak putus asa,
dan ia selalu berkata“ Beri saya kesempatan untuk berpikir dan mencoba
mengerjakannya” . Seorang yang
memiliki kecerdasan optimis akan memiliki rasa humor yang tinggi.
Sikap
optimisme berarti sikap yakin adanya kehidupan yang lebih baik dan keyakinan
itu kita jadikan sebagai bekal untuk meraih hasil yang lebih baik. Kita kadang
punya optimisme yang besar dan padam detik selanjutnya langsung punya sikap
pesimis. Sebenarnya, untuk membedakan antara sikap optimis dengan pesimis itu
tergantung bagaimana cara kita memandangnya. Karena tergantung kepada cara kita
memandang maka itu berarti yang berperan adalah diri kita sendiri dalam memilih
dan menentukan kehidupan kita. Jika kita mempunyai keinginan dan tujuan yang
sangat besar dan juga mempunyai persiapan dan pengetahuan yang diperlukan, ditambah
dengan rasa optimis dan percaya diri. Maka segala tujuan kita pasti akan cepat
tercapai/terwujud.
Bahwasanya
percaya diri dan optimisme itu saling terkait satu sama lain. Sebab, percaya
diri tanpa ada optimisme tidak akan pernah ada artinya, karena sikap optimis
merupakan daya yang besar untuk mendorong apa yang kita pikirkan dan lakukan.
Dan percaya diri itu sangat membutuhkan sikap optimis.
Bayangkan,
kita tidak akan pernah merealisasikan suatu pekerjaan yang kita inginkan jika
kita tidak mempunyai rasa optimis untuk mampu mengerjakannya. Kalau sudah punya
rasa optimis, tentu dengan sendirinya kita akan mempunyai sikap percaya diri
yang sangat besar untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Jadi, sudah sangat
jelas bahwa rasa percaya diri dan juga optimisme itu sangat penting dalam
menapaki jalan kesuksesan bagi siapa pun dan dalam kondisi apapun.
6.
Pemberani
Seseorang
harus memiliki sikap pemberani dalam menghadapi ketidak benaran, kepura-puraan,
penipuan, kemunafikan, dan kebathilan yang akan menghambat kemajuan. Sikap
keberanian ini banyak dicontohkan oleh para ilmuan seperti Copernicus,
Galilleo, Socrates, Bruno yang telah banyak dikenal orang. Copernicus dan
Galilleo diasingkan oleh penguasa karena dengan berani menentang konsep Bumi
sebagai pusat tata surya, matahari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi
(geosentris). Dan ia mendeklarasikan justru mataharilah yang menjadi pusat tata
surya bumi dan planet lainnya berputar mengitari matahari (Heliosentris),
Socrates memilih mati minum racun daripada harus mengakui sesuatu yang salah.
Bruno tidak takut dihukum mati dengan cara dibakar demi mempertahankan
kebenaran.
Kisah
keberanian ilmuan yang cukup menarik dan menjadi tauladan adalah kisah Prof.
Peabody, memberikan kuliah terahir tentang “Perawatan Orang Sakit” Kuliah ini
sangat jelas, penuh rasa kasih sayang dan belas kasih, saat memberikan kuliah
saat itu berumur 46 tahun, segar dan bugar, fasih dalam menyampaikan materi
kuliahnya. Tetapi dibalik ketenangannya itu Peabody mengidap penyakit kanker
ganas yang telah diderita, ditekuni , diteliti dan dipahami secara seksama
secara medis mengenai setiap gejala kanker yang dideritanya. Sehari sebelum
meninggal dunia ia menulis sendiri laporan penyakitnya dengan harapan dapat
dijadikan bahan penelitian pengobatan lebih lanjut. Kisah yang sama juga
dilakukan oleh Marry Cury seorang fisikawan, kimiawan yang berhasil menemukan
zat radio aktif, bertahun-tahun ia menekuni dan meneliti zat radioaktif dengan
harapan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia, dengan perlahan radiasi
unsure tersebut merambah kedalam tubuh Marry Cury dan ia tahu sehingga
mengindap penyakit kanker, dalam setiap kuliahnya menjelaskan tentang
radioaktif tidak pernah menunjukan ketakutan dan bahaya radiasinya dan itu
terus dirahasiahkan hingga ia menjelaskan sendiri pada saat-saat ajalnya tiba.
7.
Kreatif
Seseorang
dalam mengembangkan ilmunya harus menpunyai sikap kreatif yang berfokus pada
proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif dan berkemampuan
untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Sifat-sifat yang tersebut di
atas menunjukkan kepada kita arah tujuan yang hendak dicapai seseorang yang
hendak menumbuhkan sikap ilmiah pada dirinya. Tidak seorang pun dilahirkan dengan
memiliki sikap ilmiah. Mereka yang telah memperoleh sikap itu telah berbuat
dengan usaha yang sungguh-sungguh.
Daftar pustaka
http://nugahartono.blogspot.co.id/
http://people.tribe.net/a6d1926e-f1de-429b-9200-b1a9f433747a/blog/7c318482-7f00-444f-93d3-fd288d69b35f
https://imamsetiyantoro.wordpress.com/2012/05/29/karangan-deskripsi/
http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-karangan-eksposisi-dan-contoh-karangan-eksposisi-tentang-kesehatan.html
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/10/pengertian-karangan-persuasi-dan-contoh.html
http://bloggerndesonet.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-karangan-narasi-dan-ciri.html
http://www.contohnaskahdrama.com/2013/11/contoh-artikel-ilmiah.html#ixzz46l7iUtp2
http://kelompok1iad.blogspot.co.id/2014/11/sikap-ilmiah_15.html
Kak di mohon bantuanya mampir ya kak karena disini juga ada kak
BalasHapushttp://beruksss.wallinside.com/
.